Social Items

DHI, Jakarta - Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berlanjut hingga akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (11/5/2018).
IHSG ditutup menguat 0,83% atau 48,89 poin di level 5.956,83, setelah dibuka dengan kenaikan 0,26% atau 15,15 poin di level 5.923,09. Indeks bahkan sempat kembali menembus level 6.000 hari ini.
Adapun pada perdagangan Rabu (9/5), sebelum libur Kenaikan Isa Al Masih, IHSG berhasil rebound dan berakhir menguat 2,31% atau 133,22 poin di level 5.907,94.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.921,19 – 6.023,04. Dari 579 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 251 saham menguat, 127 saham melemah, dan 201 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar (+2,56%) dan perdagangan (+2,33%). Adapun sektor pertanian yang melorot 1,19% memimpin koreksi di antara tiga sektor lainnya.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang masing-masing menguat 3,61% dan 6,95% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG hari ini.
Menurut tim riset Samuel Sekuritas, IHSG menguat setelah Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal menaikkan suku bunga untuk meredam pelemahan rupiah.
Seperti diketahui, BI akhirnya mengakui nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan BI akan secara tegas dan konsisten mengarahkan dan memprioritaskan kebijakan moneter pada terciptanya stabilitas. 
Hal ini melihat masih besarnya potensi tantangan dari kondisi global yang dapat berpotensi menganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah panjang.
"Dengan mempertimbangkan hal tersebut, BI memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan [7 Days Reverse Repo]," katanya dalam pernyataan resmi, Jumat (11/5/2018).
Sementara itu, data inflasi AS yang tercatat lebih rendah dari estimasi meredam potensi kenaikan suku bunga the Fed lebih tinggi dari perkiraan.
Dipaparkan oleh tim riset Samuel Sekuritas, bursa AS ditutup menguat menyusul rilis data inflasi AS yang tercatat lebih rendah dari perkiraan (aktual April: 0,2% vs konsensus: 0,3%). Ini memberikan sinyal bahwa The Fed tidak akan agresif dalam menaikkan suku bunganya.
“Pasar optimistis The Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni. Namun dengan tingkat inflasi yang masih rendah, kenaikan suku bunga dipercaya tidak akan lebih tinggi dari perkiraan,” jelasnya dalam riset hari ini.
Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini rebound tajam dan ditutup menguat 124 poin atau 0,88% di level Rp13.960 per dolar AS, setelah berakhir menembus level 14.000 tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari kedua dan berakhir menguat 0,77% atau 3,98 poin di level 520,41, setelah dibuka dengan kenaikan 0,51% atau 2,63 poin di posisi 519,06.
Indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau juga menguat dengan indeks PSEi Filipina (+2,39%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,99%), dan indeks SE Thailand yang naik 0,65% pada pukul 15.58 WIB.
Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing berakhir menguat 0,98% dan 1,16%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,55% dan indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 1,02%.
Sumber : Bisnis.com

IHSG Sukses Pertahankan Penguatan Jelang Akhir Pekan

DHI, Jakarta - Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berlanjut hingga akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (11/5/2018).
IHSG ditutup menguat 0,83% atau 48,89 poin di level 5.956,83, setelah dibuka dengan kenaikan 0,26% atau 15,15 poin di level 5.923,09. Indeks bahkan sempat kembali menembus level 6.000 hari ini.
Adapun pada perdagangan Rabu (9/5), sebelum libur Kenaikan Isa Al Masih, IHSG berhasil rebound dan berakhir menguat 2,31% atau 133,22 poin di level 5.907,94.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.921,19 – 6.023,04. Dari 579 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 251 saham menguat, 127 saham melemah, dan 201 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar (+2,56%) dan perdagangan (+2,33%). Adapun sektor pertanian yang melorot 1,19% memimpin koreksi di antara tiga sektor lainnya.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang masing-masing menguat 3,61% dan 6,95% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG hari ini.
Menurut tim riset Samuel Sekuritas, IHSG menguat setelah Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal menaikkan suku bunga untuk meredam pelemahan rupiah.
Seperti diketahui, BI akhirnya mengakui nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan BI akan secara tegas dan konsisten mengarahkan dan memprioritaskan kebijakan moneter pada terciptanya stabilitas. 
Hal ini melihat masih besarnya potensi tantangan dari kondisi global yang dapat berpotensi menganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah panjang.
"Dengan mempertimbangkan hal tersebut, BI memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan [7 Days Reverse Repo]," katanya dalam pernyataan resmi, Jumat (11/5/2018).
Sementara itu, data inflasi AS yang tercatat lebih rendah dari estimasi meredam potensi kenaikan suku bunga the Fed lebih tinggi dari perkiraan.
Dipaparkan oleh tim riset Samuel Sekuritas, bursa AS ditutup menguat menyusul rilis data inflasi AS yang tercatat lebih rendah dari perkiraan (aktual April: 0,2% vs konsensus: 0,3%). Ini memberikan sinyal bahwa The Fed tidak akan agresif dalam menaikkan suku bunganya.
“Pasar optimistis The Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni. Namun dengan tingkat inflasi yang masih rendah, kenaikan suku bunga dipercaya tidak akan lebih tinggi dari perkiraan,” jelasnya dalam riset hari ini.
Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini rebound tajam dan ditutup menguat 124 poin atau 0,88% di level Rp13.960 per dolar AS, setelah berakhir menembus level 14.000 tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari kedua dan berakhir menguat 0,77% atau 3,98 poin di level 520,41, setelah dibuka dengan kenaikan 0,51% atau 2,63 poin di posisi 519,06.
Indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau juga menguat dengan indeks PSEi Filipina (+2,39%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,99%), dan indeks SE Thailand yang naik 0,65% pada pukul 15.58 WIB.
Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing berakhir menguat 0,98% dan 1,16%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,55% dan indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 1,02%.
Sumber : Bisnis.com

No comments